Di hari-hari yang luka.
Kita meratapi kesedihan yang menyerang jiwa,
Tanpa kita sedar, sang Syaitan telah berjaya.
Menikam dan membantutkan jiwa.
Di hari-hari yang luka.
Teramat berat semuanya kita rasa
Teramat sukar untuk kita bicara
Teramat pilu untuk kita pendamnya.
Hari itu hari luka.
Di hari-hari luka.
Tiada darah yang mengalir darinya
Tiada pedih pada anggota
Tapi terasa bahana pada jiwa
Panas membakar dada
Di hari-hari kita alpa
Kemudian kita terbangun dari lena
Tersentak dari lamunan nestapa
Lantas kita bangkit semula!
Di hari-hari yang malamnya ada
Kita bangkit dari tidur lena
Menghadap yang Maha Esa
Teresak-esak dalam linangan mata
Menitis-nitis tetesan hamba
Dari situ kita bina
Sebuah harapan nun jauh di sana
Ayuh! wahai pemudi pemuda
Wahai pembela agama
Wahai sekalian manusia
Kita bukan hamba kepada dunia
Kita bukan hamba kepada siapa
Kita hamba kepada-Nya
Ayuh wahai si lara.
Usah sedih memendam rasa.
Kita bukan hamba manusia
Bangkitlah dengan jiwa pemuda
Jiwa Hamba!
Jiwa Hamba!
Bangkitlah dengan rasa cita!
Tanamkan sejuta harapan,
sejuta impian, sejuta aksara minda
Menerobos ruang-ruang kemiskinan jiwa
Hari ini, dan esok
Pasti milik kita! Bangkitlah semula.
AminRox, Edinburgh, 11 Oktober 2012.
Bangkitlah Semula!

0 comments:
Post a Comment